Mengungkap Fakta Yesus Menjadi Imam Menurut Peraturan Melkisedek

Authors

  • Samuel Lengkong Sekolah Tinggi Agama Kristen Lentera Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.47154/sjtpk.v16i2.232

Keywords:

Yesus, Imam, Menurut Peraturan, Melkisedek

Abstract

Di dalam Ibrani 7:11-17 menjelaskan bahwa Yesus menjadi Imam Besar menurut cara atau peraturan Melksidek. Masalah yang dihadapi adalah adanya kesulitan di dalam memahami frasa “menurut peraturan Melkisedek.” Mengapa keimaman Yesus itu “menurut peraturan Melkisedek,” apakah hal tersebut menunjukkan bahwa Melkisedek menjadi patron atau fondasi bagi Yesus Kristus dalam mendapatkan status atau jabatan Imam? Sehingga, munculnya pemikiran bahwa Melkisidek lebih tinggi dari Yesus, dan juga munculnya pemikiran bahwa Melkisedek adalah Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama (Crhistopany). Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan fakta dan makna yang sebenarnya dari frasa “Imam Besar menurut peraturan Melkisedek,” dan siapakah sebenarnya Melkisedek, serta untuk mengetahui tujuan dari penulis Surat Ibrani menjelaskan bahwa Yesus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Di dalam metode ini, peneliti mengumpulkan sebanyak-banyaknya teori dan informasi dari bahan kepustakaan menyangkut topik penelitian. Kemudian hasil penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif dan sistematis. Penelitian ini menemukan bahwa Melkisedek adalah sebuah definisi, ungkapan idiomatik dan gelar atau sebutan raja. Pengertian dari frasa “menurut peraturan Melkisedek” adalah menjadi seorang imam adalah sama seperti Melkisedek menjadi seorang imam dengan kualifikasi atau syarat yaitu: bukan karena adanya peraturan-peraturan manusia; bukan karena manusia yang menentukan; bukan karena keturunan dari suatu suku; dan ditetapkan oleh Roh Allah Yang Kekal. Dan tujuan penulis Surat Ibrani, di dalam Ibrani 7 adalah ingin mengungkapkan fakta bahwa keimaman telah beralih kepada Yesus Kristus, keimaman Yesus yang Universal  dan kekal.

References

Albert Vanhoye. Old Testament Priests and The New Priest: According to The New Testament, Studies in Scripture. Petersham: St. Bede’s Publications, 1986.

Barnabas Lindars. New Testament Theology: The Theology of the Letter to the Hebrews. Cambridge: Cambridge University Press, 1991.

Bima Anugerah. “Arti ‘Menurut Peraturan Melkisedek’ Di Ibrani 7 Dan Signifikansinya Bagi Gereja Masa Kini.” Jurnal Consilium 24, no. 2 (2022): 15–34.

Collin Brown. The New International Dictionary of New Testament Theology, Vol. 2. Michigan: Grand Rapids, 1976.

Donald Guthrie. The Letter to the Hebrews: An Introduction and Commentary. Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1983.

Eric F. Mason. You Are A Priest Forever: Second Temple Messianism and the Priestly Christology of the Epistle to the Hebrews. Leiden: Brill, 2008.

Iswadi Prayidno. “ENGKAULAH IMAM SELAMA-LAMANYA MENURUT MELKISEDEK.” Jurnal Lux et Sal 1, no. 1 (2020): 1–10.

James W. Thompson. Hebrews, Paideia. Grand Rapids: Baker Academic, 2008.

Mark Allan Powell. Introducing the New Testament: A Historical, Literary, and Theological Survey. Grand Rapids: Baker Academic, 2009.

Perangin Angin, Yakub Hendrawan, Tri Astuti Yeniretnowati, and Yonatan Alex Arifianto. “Implikasi Nilai Manusia Dalam Praksis Kepemimpinan Menurut Kejadian 1:26-27.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2, no. 1 (2020): 47–61.

Philip Edgcumbe Hughes. A Commentary on the Epistle to the Hebrews. Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1993.

Ray C. Stedman. Hebrews, IVP New Testament Commentary. Downers Grove: InterVarsity Press, 1992.

Rena Sesaria Yudhita. “KEIMAMAN KRISTUS DALAM PERATURAN MELKISEDEK: Sebuah Upaya Rekonstruksi Kristologi Keimaman Dalam Ibrani 7:1-10.” Jurnal Gema Teologika 1, no. 1 (2016).

Simon J. Kistemaker. Hebrew, New Testament Commentary. Grand Rapids: Baker Book House, 2007.

Sonny Eli Zaluchu. “Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 6.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Suprihatin, Eny. “Kontekstualisasi Roma 12:2 Dalam Keniscayaan Dunia Digital.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 4, no. 1 (2021): 117–139.

Thomas G Long. Hebrews: Interpretation, A Bible Commentary for Teaching and Preaching. Louisville, Kentucky: John Knox Press, 1997.

Yovianus Epan. “Doktrin Keutamaan Kristus Dalam Surat Ibrani Bagi Dedikasi Iman Orang Percaya.” Jurnal Angelion 3, no. 2 (2022): 205–220.

Published

2023-12-31

How to Cite

Lengkong, S. (2023). Mengungkap Fakta Yesus Menjadi Imam Menurut Peraturan Melkisedek. SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual, 16(2), 177-188. https://doi.org/10.47154/sjtpk.v16i2.232