LEBIH BAIK HIKMAT DARI PADA KEPERKASAAN (Suatu Study Eksegetis Pengkhotbah 9: 13-18 Dan Relevansinya Bagi Para Pemimpin Kristen)

Authors

  • Sri Wahyuni Kusradi STT Ebenhaezer Tanjung Enim

DOI:

https://doi.org/10.47154/scripta.v1i1.29

Keywords:

Hikmat, Keperkasaan, Eksegesisi, Pengkhotbah

Abstract

Banyak masalah dapat terjadi dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam sebuah organisasi. Tantangan tersebut sering dihadapi oleh seorang pemimpin dalam upayanya mencapai suatu tujuan. Maka peranan seorang pemimpin sangat besar dalam menangani masala-masalah tersebut agar tujuan yang baik dapat tercapai. Untuk itu seorang pemimpin telah diperlengkapi dengan berbagai hikmat yang diperlukannya untuk melaksanakan tugas tersebut. Hikmat tersebut adalah segala kemampuan, talenta, ketrampilan untuk mencapai tujuan yang baik dalam segala bidang yang memungkinkannya untuk melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin. Tetapi kegagalan dalam pencapaian tujuan seringkali bukan karena kekurangan potensi-potensi berupa kemampuan, kekuatan maupun kekuasaan seorang pemimpin, melainkan hikmat yang tidak dipergunakan atau bahkan salah dalam mempergunakan hikmat tersebut. Maka seorang pemimpin perlu memahami dengan benar apa itu hikmat, tujuan dari hikmat dan bagaimana hikmat itu dilakukan. Dengan demikian seorang pemimpin akan memperoleh keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan tujuan-tujuan baik yang dirancangkannya. Pengkhotbah 9: 13-18 memberi sebuah pelajaran penting bagi seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk membawa masyarakat yang dipimpinnya pada sebuah keberhasilan. Maka hal-hal yang dapat dipelajari dalam teks ini bagi seorang pemimpin Kristen adalah sebagai berikut:  Pergumulan dan tantangan dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Karena itu Allah sebagai sumber hikmat memberikannya kepada manusia. Maka hikmat itu terejawantahkan dalam kemampuan-kemampuan berupa ketrampilan tangan, menyusun strategi dan berdiplomasi, dalam ketajaman berpikir, dalam mengumpulkan harta benda, maupun hikmat dalam berkata-kata. Tetapi pemahaman yang salah sering terjadi ketika manusia terjebak pada pengakuan bahwa hikmat itu berasal dari diri sendiri dan untuk pemuliaan diri sendiri, hak ini akan mendatangkan kesia-siaan semata-mata. Karena sesungguhnya hikmat diberikan oleh Allah untuk menghasilkan hal-hal yang baik. Berbanding terbalik dengan pandangan umum, hikmat itu ironis, karena hikmat dapat diberikan oleh Allah kepada orang miskin yang tidak terpandang, hikmat tidaklah menuntut apresiasi karena hikmat yang sesungguhnya haruslah dilakukan dalam ketulusan bukan demi pujian bagi diri sendiri. Hikmat yang benar akan menjadi efektif saat hikmat didengarkan dengan tenang dengan pikiran yang terbuka untuk memahami hal baru atau masukan dari pihak-pihak lain. Akan efektif jika tidak digunakan secara arogan, saat menghargai hikmat lebih dari pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki karena kekuatan tanpa hikmat justru akan merusak, dan mewaspadi hal-hal kecil karena justru kesalahan kecil dapat merusak atau meruntuhkan banyak hal yang baik.

 

Many problems can occur in social life or in an organization. These challenges are often faced by a leader in his efforts to achieve a goal. So the role of a leader is very large in dealing with these problems so that good goals can be achieved. For this reason, a leader has been equipped with various wisdom needed to carry out the task. Wisdom is all abilities, talents, skills to achieve good goals in all fields that enable it to carry out its duties as a leader.But failure in achieving goals is often not due to a lack of potential in the form of the ability, strength or power of a leader, but wisdom that is not used or even wrong in using that wisdom. So a leader needs to understand correctly what wisdom is, the purpose of wisdom and how wisdom is done. Thus a leader will get success in carrying out the tasks and good goals that he designed. Ecclesiastes 9: 13-18 provides an important lesson for a leader who is responsible for bringing the community he leads to success. So the things that can be learned in this text for a Christian leader are as follows: Struggles and challenges can occur suddenly and unexpectedly. Therefore God as a source of wisdom gives it to humans. Then wisdom is manifested in abilities in the form of hand skills, formulating strategies and diplomacy, in sharp thinking, in collecting property, as well as wisdom in words. But misconceptions often occur when humans are trapped in the recognition that wisdom comes from oneself and for self-glorification, this right will be brought to nothing. For truly wisdom is given by God to produce good things. Inversely with public opinion, wisdom is ironic, because wisdom can be given by God to the poor who are not respected, wisdom does not require appreciation because real wisdom must be done in sincerity not for self-praise. True wisdom will be effective when wisdom is listened calmly with an open mind to understand new things or input from other parties. It will be effective if it is not used arrogantly, when valuing wisdom more than the strengths it possesses because the power without wisdom will actually damage, and be aware of small things because even small mistakes can damage or undermine many good things.

Author Biography

Sri Wahyuni Kusradi, STT Ebenhaezer Tanjung Enim

Artikel

References

Brown, Francis

The New Brown- Driver-Briggs-Gesenius, Hebrew And English Lexicon With an Appendix Containing The Biblical Aramaic, Indiana: Associated Publishers and Autors

Douglas, J.D.,

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid I, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF,

Harris, R. Laird

Theological Wordbook of The Old Testament, Chicago: Moody Press

LaSor, W.S,

Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat, Jakarta: BPK Gunung Mulia

Owens, John Joseph

Analiytical Key To The Old Testament vol. 3 Ezra- Song Of Solomon, Michigan: Baker Book House

Unger, Merril F.

Nelson’s Expository Dictionary Of The Old Testament, Nashville: Thomas Nelson Publisher

Zodhiates, Spiros, Th.D.,

The Hebrew-Greek Key Study Bible, Chattanooga: AMG Publishers

Internet:

Alkitab.sabda.org>resousceD.PeriodeKerajaanTerbagi – EnsiklopediFaktaAlkitab

Alkitab.sabda.org/dictionary.php/word=perang

BibleWorks-[c:program filesbibleworks 7initbw700swc]

https://bible.org/foreign/indonesian/attrib/letmeseethyglory_in-05.htm

htts.//id.m.wikipedia.org>wiki>Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_hikmat

http://www.biblestudytools.com/dictionaries/bakers-evangelical-dictionary/wisdom.html

Published

2016-05-28

How to Cite

Kusradi, S. W. (2016). LEBIH BAIK HIKMAT DARI PADA KEPERKASAAN (Suatu Study Eksegetis Pengkhotbah 9: 13-18 Dan Relevansinya Bagi Para Pemimpin Kristen) . SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual, 1(1), 64-83. https://doi.org/10.47154/scripta.v1i1.29